Monday, November 5, 2012

13 Hari Menuju Dinar - Taman Keberuntungan (chapter 1)

Day 2___________________
Taman Keberuntungan

-keesokkan harinya-, "Krriiinnnggg", "mus, matiin dong alarm lo, berisik nih gue masih mau tidur" dengan setengah sadar dan rambut acak-acakan, Duan memerintah bak perwira.
"Praakk" telapak tangan Ramus mendarat tepat di pipi Duan dan menyadarkan Duan "bego! Itu kan alarm lo, kenapa jadi gue yg di salahin"
Duan beranjak dari kasurnya ke dapur sambil ngomong ke Ramus "Biarin bego, yg penting gue ganteng! haha"
Memang keduanya sering ribut saat pagi-pagi gini, udah jadi kebiasaan mereka dari kecil, ya itu juga karena prinsip mereka "sebuah hubungan akan abadi kalo ada sebuah masalah yg dateng dan bisa di selesaikan dengan baik". Bisa di akuin hubungan mereka emang langgeng, toh mereka temenan dari mereka kecil sampe gede lumutan gini.

Thursday, November 1, 2012

13 Hari Menuju Dinar - Undangan


Day 1___________________
Undangan

"prraaannnnggg" terbelah 5 lah piring tersebut, "kamu lagi kamu lagi, ga ada kapoknya mecahin piring" omel Bu Narta. "maaf bu, saya tidak sengaja menjatuhkannya" jawab Duan memelas. Duan, cowo ganteng yg bekerja di d’creek sebagai pelayan padahal dia berasal dari keluarga berada. "maaf, maaf, sudah berapa kali kamu memecahkan piring? hah?!" bentak Bu Narta ".........." Duan hanya terdiam memandangi piring yg pecah dikelilingi suara gaduhnya dapur restoran. "gaji kamu sayang potong ya Duan, sudah 7 kali kamu memecahkan piring minggu ini" sambil melirik sinis Bu Narta memperingatkan Duan. Memang sial buat Duan, seminggu ini ada aja masalah sepele yang di gede-gedein.
"capeknya hari ini...jam delapan ya hm kanan atau kiri? warkop atau warteg?" menggaruk kepala pun ga cukup buat Duan menentukan mau kemana dia pergi.